Saturday, March 20, 2010

~Cinta Bersulam Noda~

Di malam sepi kusujud menghadap-Mu

Mengharap maghfirah dari-Mu

Oh Tuhan Yang Esa



Kucemari hidup dengan kesesatan

Membutakan hati yang sering terleka

Terasa jauh diriku dari Tuhan

Dengan godaan syaitan



Kutahu Dialah penerima taubat

Walaupun kusering tinggalkan suruhan

Berilah kesempatan ini untuk berubah



Cintaku dambakan hanya pada-Mu oh Tuhan

Terimalah permintaan dariku hamba yang hina

Kusering berjanji namun sering kumungkiri

Janji yang tak pernah lagi kutepati



Kupasrahkan segala pada-Mu oh Tuhan

Jangan kau palingkan hati ini dari kebenaran

Andai esok nafasku terhenti di sini

Kumohon jauhkan diriku dari azab-Mu



Album : Insan Istimewa
Munsyid : De Hearty

MENJADI SEORANG YANG IKHLAS


Di antara hal-hal yang dapat menimbulkan keikhlasan yaitu:

1. Do’a

Hidayah seluruhnya ada ditangan Allah dan hati manusia berada di antara dua dari jari-jemari Allah yang Maha Pengasih. Ia membolak-balikkannya sesuai dengan kehendak-Nya. Oleh karena itu, kembalilah kepada Dzat yang seluruh hidayah berada di tangan-Nya, mintalah selalu dari-Nya keikhlasan. Umar bin Khathab senantiasa berdo’a, “Ya Allah, jadikanlah amalku shalih semuanya, dan jadikanlah ia ikhlas karena-Mu, dan janganlah Engku jadikan untuk seseorang dari amal itu sedikit pun.”

2. Menyembunyikan Amal

Semakin tersembunyi suatu amalan, maka semakin besar pula peluangnya untuk diterima dan semakin kuat pula untuk dilakukan dengan ikhlas. Orang yang benar-benar ikhlas suka untuk menyembunyikan amalnya sebagaimana ia suka untuk menutup-nutupi kejelekkannya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Ada tujuh golongan yang Allah akan menaungi mereka di bawah naungan ‘Arsy-Nya di hari tiada naungan selain naungan-Nya.

Pemimpin yang adil, seorang pemuda yang dibesarkan dalam nuansa beribadah kepada Allah, seorang laki-laki yang hatinya selalu terikat dengan masjid, dua orang yang saling mencintai karena Allah; keduanya bertemu dan berpisah karena-Nya, seorang laki-laki yang diajak berzina oleh wanita yang cantik dan terpandang lalu (menolaknya dan) mengatakan, “Aku takut kepada Allah,” dan seseorang yang bersedekah dengan sesuatu lalu ia berusaha menutupinya sampai-sampai tangan kirinya tidak tahu apa yang disedekahkan oleh tangan kanannya.” (Muttafaq ‘alaih)

3. Memperhatikan orang-orang yang amalannya lebih baik

Dalam beramal shalih, berusahalah untuk selalu meneladani para nabi dan orang-orang shalih. Allah Ta’ala berfirman, “Mereka itulah orang-orang yang telah diberikan petunjuk oleh Allah, maka ikutilah petunjuk mereka. Katakanlah, ‘Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al-Qur’an).’ Al-Qur’an itu tidak lain hanyalah peringatan untuk segala umat.” (QS. Al-An’am: 90)
Dengan membaca biografi orang-orang shalih dari kalangan ulama, ahli ibadah, orang-orang terpandang, dan orang-orang zuhud, hal itu akan berkesan untuk menambah keimanan di dalam hati.

4. Menumbuhkan sikap khawatir jika amal-amalnya tidak diterima

Anggap remehlah semua amal yang telah kita lakukan, kemudian berusahalah untuk selalu khawatir jika amal-amal yang telah kita kerjakan tidak diterima. Konon, para salaf sering mengucapkan dalam do’a mereka, “Ya Allah, kami memohon agar Engkau mengaruniai kami amal shalih dan menjaganya.” Di antara bentuk penjagaan tersebut ialah sirnanya sikap kagum dan bangga terhadap amalan pribadi, namun justru rasa khawatirlah yang tersisa kalau-kalau amalnya belum diterima.

5. Tidak terpengaruh dengan ucapan orang

Orang yang mendapat taufik ialah orang yang tidak terpengaruh dengan pujian orang. Kalau orang-orang memujinya ketika melakukan suatu kebaikan, maka hal tersebut justru menjadikannya lebih tawadhu’ dan takut kepada Allah. Ia yakin bahwa pujian orang hanyalah ujian belaka baginya. Tidak ada pujian yang bermanfaat dan celaannya yang berbahaya selain dari Allah semata.
Sumber:

Langkah Pasti Menuju Bahagia, Dr. Abdul Muhsin bin Muhammad Al-Qasim: Daar An-Naba’

Wednesday, March 17, 2010

Ya Illahi...
jadikanlah hati ini hati yg tenang, hidup yg berjalan bersama kehidupan, yg melihat & yg mendengar, yg tawadhu' dalam ridha-mu

Ya Rabbi...
janganlah jadikan hati ini mati, lemas dalam kesibukan hidup, gersang dalam kemarau rohaniah, kaku dalam kelongsong jasadi. hidupkanlah ya allah...sekeping hatiku yg tersisa ini dgn tangan belas kasih-mu, semoga jadi gerbang menuju cinta hakiki untuk kehidupan abadi disisi-mu...
amiin ya rabb...

Tuesday, March 16, 2010

-Kematian Menghampiriku-

Kematian semakin m'hampiriku..
Namun amalan ku umpama pasir pantai dilanda ombak
Sentiasa b'ubah dek krn dosa
Ku t'menung sejenak memikirkan dunia sedangkan dunia sedang meninggalkanku
Ku lupakan akhirat sedangkan akhirat semakin m'hampiriku
Betapa lalainya aku..

Monday, March 15, 2010

Diriku Bukanlah Org Yg Sempurna..
Bukan Jg Org Yg Ingin Sempurna..
Aku Hanya Ingin M'jadi Org Yg Mampu Mengakui Kesempurnaan-MU;
Aku Takut Dgn-MU.. Aku Takut Dgn Kebesaran-MU.. Aku Takut M'buat-MU Marah.. Aku Takut M'buat-MU Murka Krn Tingkahku;
Ya ALLAH.. Berilah Aku Ketabahan.. Ketabahan M'jalani Hidup.. Hidup Yg Tlh ENGKAU Takdirkan Untukku.. Hidup Yg Tak Pernah Ku Ketahui Akhir Nantinya;
Aku Hanya Mampu B'sipu Di Hadapan-MU.. Aku Hanya Mampu M'harap Belas Kasih-MU.. Aku Hanya Mampu M'harap Maaf & Ampun-MU;
Berilah Hamba-MU Kemuliaan.. Kemuliaan Disisi-MU & RASULULLAH.. Letakkanlah Aku Disisi Org Kesayangan-MU.. Redhoilah Semua P'buatan Ku Sehari-Hari; Amiina ALLAH..

Saturday, March 13, 2010

~Titian Kehidupan~


Hidup Ini Hanya Seketika..
Bekalan Perjalanan Menuju Ilahi,
Yang Tak Pasti Panjang Singkatnya..
Bila-Bila Masa Kita Akan Dipanggil Pergi,
Untuk Bertemu Dengan-Nya..
Untuk Dihitung Amalanmu..
Untuk Dikira Segala Kerjamu Di Dunia..
Maka Sinarilah Kesempatan Waktu Yang Ada,
Dengan Limpahan Iman Dan Taqwa..
Sebagai Bekalan Menyinari Kegelapan Persemadianmu Di Alam Barzakh..
Siramilah Ketandusan Jiwamu Dengan Keagungan Kalimah-Nya,
Yang Penuh Keberkatan..
Yang Penuh Keampunan..
Yang Penuh Keredhaan..
Agar Rahmat-Nya Kembali Mewarnai Istana Kehidupan Muslimin Muslimat Sejati..
Taman Dunia Tidak Kekal Lama,
Ibarat Bunga Layu Akhirnya..
Cintailah Akhirat Di Sana,
Kerana Ia Kekal Selama-Lamanya..
Cintailah Akhirat Di Sana,

Kerana Ia Kekal Selama-Lamanya..

~Pandangan islam terhadap pekerjaan seorang wanita yang dilakukan bersama-sama lelaki~

.: Pertanyaan :.
Apa pandangan Islam tentang pekerjaan seorang wanita bersama dengan laki-laki?

.: Jawapan :.
Seperti yang sudah diketahui keikutsertaan seorang wanita untuk bekerja dalam lapangan pekerjaan seorang laki-laki akan menyebabkan percampuran dalam pergaulan yang tercela dan berdua-duan dengannya. Hal tersebut adalah perkara yang sangat vital sekali, yang akibatnya juga sangat fatal dan hasilnya buruk serta akibatnya tidak baik, yakni bertentangan dengan dalil-dalil Islam yang menyuruh wanita untuk tetap berada di rumahnya dan mengerjakan pekerjaan yang dikhususkan dan diciptakan Allah untuknya agar menjadikannya jauh dari ikhtilath. Adapun dalil-dalil yang jelas dan shahih yang menunjukkan atas haramnya berduaan dengan selain mahram dan melihatnya serta sarana-sarana yang menjadi perantara untuk terlaksananya perbuatan yang diharamkan oleh Allah. Dalil-dalil yang banyak, jelas memutuskan percampuran yang menyebabkan perbuatan yang akibatnya tidak terpuji di antaranya adalah firman Allah Subhanahu wa Ta’ala.

“Ertinya : Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang terdahulu dan dirikanlah shalat, tunaikan zakat dan taatilah Allah dan RasulNya, sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya. Dan ingatlah apa yang dibacakan di rumahmu dari ayat-ayat Allah dan hikmah (sunnah Nabi) sesungguhnya Allah adalah Maha Lembut laga Maha Mengetahui” [Al-Ahzab : 33-34]

“Ertinya : Hai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, kerana itu mereka tidak diganggu dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” [Al-Ahzab : 59]

“Ertinya : Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannnya kecuali yang (biasa) nampak daripadanya dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka atau ayah mereka atau ayah suami mereka atau putera-putera mereka atau putera-putera suami mereka” [An-Nur : 30-31]

“Ertinya : Apabila kamu meminta sesuatu keperluan kepada mereka (isteri-isteri Nabi) maka mintalah dari belakang tabir, cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka” [Al-Ahzab : 53]

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;

“Artinya : Hindarilah bercampur dengan wanita” (maksudnya selain mahram), dikatakan kepadanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu tentang saudara ipar?” Beliau menjawab : “Saudara ipar bagaikan kematian”

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam juga melarang untuk bedua-duaan dengan wanita selain mahram secara umum seraya berkata.

“Ertinya : Sesungguhnya syaitan adalah orang ketiganya”

Dan melarang wanita bepergian kecuali bersama mahramnya untuk menutup jalan kerosakan, menutup pintu dosa, mencegah sebab-sebab kejahatan dan mencegah dua macam tipu daya syaitan berdasarkan ini, maka betul apa yang dikatakan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

“Ertinya : Takutlah akan dunia dan wanita, kerana fitnah pertama yang menimpa bani Israil adalah dari wanita”

Seraya beliau bersabda;

“Ertinya : Saya tidak meninggalkan fitnah (godaan) yang lebih berbahaya bagi seorang laki-laki daripada fitnah perempuan”

Ayat-ayat dan hadits-hadits ini adalah dalil-dalil yang menjelaskan kewajiban menjauhi ikhtilath yang menyebabkan rosaknya keluarga dan hancurnya masyarakat. Dan ketika anda melihat kedudukan wanita di beberapa negara Islam, maka anda akan dapati mereka telah menjadi hina dan tercela kerana keluar rumahnya yang menjadikannya mengerjakan hal-hal yang sebenarnya bukan tugasnya. Orang-orang yang berakal dari negara-negara Barat telah menyeru keharusan untuk mengembalikan wanita kepada kedudukannya semula yang telah disediakan oleh Allah dan diatur sesuai dengan fisik dan akalnya, tetapi seruan itu telah terlambat.

Sebenarnya lahan pekerjaan wanita di rumah atau di bidang pengajaran dan lainnya yang berhubungan dengan wanita sudah cukup bagi wanita tanpa harus memasuki pekerjaan yang menjadi tugas para laki-laki. Kita memohon kepada Allah agar menjaga negara kita, negara kaum muslimin semua dari tipu daya musuh dan rencana-rencana mereka yang menghancurkan dan semoga Dia memberi taufik kepada kaum muslimin dan pemimpinnya serta para penulis buku untuk membawa kaum wanita kepada jalan yang sesuai dengan kedudukan mereka di dunia dan di akhirat sebagai pelaksanaan perintah dari Tuhan mereka dan Pencipta mereka yang Maha Mengetahui kebutuhan mereka dan semoga Dia memberi taufik para pemimpin Islam kepada jalan yang di dalamnya ada kemaslahatan manusia dan negara, serta dalam masalah kehidupan dan tempat kembali (akhirat) dan melindungi kita dan orang-orang muslimin lainnya dari kesesatan fitnah dan sebab-sebab kebencian, sesungguhnya Dia Maha Mengurusi hal tersebut dan menguasainya. [Fatawa Mar’ah, 2/94]

[Disalin dari kitab Al-Fatawa Al-Jami’ah Lil Mar’atil Muslimah, Edisi Indonesia Fatwa-Fatwa Tentang Wanita, Penyusun Amin bin Yahya Al-Wazan, Penerjemah Ahmad Amin Syihab, Penerbit Darul Haq]

HR Bukhari no 660, Muslim 1031 dari Abu Hurairah radiyyallahu anhu, yang artinya,"
“Tujuh golongan yang kelak akan dilindungi oleh Allah di bawah naungan-Nya pada hari yang tidak ada lagi naungan kecuali naungan-Nya:
1. imam yang adil,
2.pemuda yang tumbuh dengan beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala,
3.seseorang yang hatinya selalu terpaut dengan masjid,
4.dua orang yang saling mencintai karena Allah, keduanya bertemu dalam keadaan demikian dan berpisah pun dalam keadaan demikian pula,
5.laki-laki yang diajak (berzina) oleh wanita yang memiliki kedudukan dan kecantikan, namun ia mengatakan: ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah’,
6. seseorang yang bersedekah namun ia menyembunyikan sedekahnya, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya,
7.dan seseorang yang mengingat Allah dalam kesendiriannya, hingga kedua matanya bercucuran air mata.”
Salman Al Farisi radiyyallahu ‘anhu dari Ja’far bin Burqan yang artinya,

“Ada tiga orang yang membuatku menangis dan tiga orang lagi membuatku tertawa. Aku tertawa melihat orang mengejar dunia sedangkan kematian telah mengintainya, orang berbuat lalai berbuat padahal dirinya tak pernah dilupakan, dan orang banyak tertawa, sedangkan ia tidak tahu apakah Allah murka ataukah ridha kepadanya.

Dan aku menangis karena kepergian orang-orang yang dicintai, yaitu kepergian Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dan pengikutnya, kedahsyatan yang sangat mengerikan saat berada di pintu kematian, dan saat berdiri di hadapan Rabb semesta alam, yaitu ketika aku tidak mengetahui apakah aku akan dikembalikan ke surga atau ke neraka.

~Ketika ku mencintaiMU~


بسم الله الرحمن الرحيم
Ya ALLAH..
Di mana lagikah dapat kutemui cinta sejati..
Kecuali pada cinta-MU..
Kemana lagikah hati ini harus berlabuh..
Kecuali pada kasih-MU..
Jadikanlah hati yang lemah ini Ya ALLAH..
Tertambat kukuh hanya pada-MU..
Aku mohon ridha atas segenap keputusan-MU..
Kesejukan setelah matiku..
Kenikmatan memandang wajah-MU..
Dan kerinduan untuk berjumpa dengan-MU..
Ampunilah diri yang tak berharga ini Ya ALLAH..
Penuhilah kehinaannya dengan keindahan maghfirah-MU..
Amiin..

Allah is enough for me

(the story of Prophet Yusuf)
When he was placed in the well
or locked in the dungeon
betrayed by his own flesh and blood
convicted of what he did not
handsome Yusuf sighed
Allah is enough for me!
Taken in as a slave
made to work night and day
resisting all temptation
Allah is enough for me!
Until the king had a dream
Many hard years had gone by
patience and repentance
Allah is enough for me!
Till...the fortunate day
there he sees his father
in the land of content
Allah is enough for me!
Handsome Yusuf cried
Allah is enough for me!
Every night brings a new day
Allah alleviates all pain
Everything has its end
Allah is enough for me!
Everything has its end
Allah is enough for me!
Allah is enough for me!